Kelaparan dan Tak Ada Makanan, 3 Kakak Beradik ini Makan Sabun Untuk Mengisi Perutnya
Kelaparan dan Tak Ada Makanan, 3 Kakak Beradik ini
Makan Sabun Untuk Mengisi Perutnya
Kakak beradik ini terpaksa makan sabun untuk
mengganjal perutnya yang lapar karena tak ada
makanan
Miris memang membaca hal ini. Bagaimana tidak ketika
ada sebagian kaum yang sering pamer kekayaan dan
lihatin isi saldo ATM di sisi lain ternyata ada kaum yang
benar-benar papa tak berdaya. Seperti kisah nyata 3
kakak beradik berikut ini.
3 kakak beradik ini adalah Novri (9 tahun), Juliandi (7
tahun) dan si bungsu Andika (4 Tahun). Mereka tinggal
di rumah neneknya Soriani Batubara yang telah berusia
80 tahun.
Kisah mereka ini akhirnya viral dan menjadi
perbincangan publik berkat diberitakan oleh
MedanMerdeka pada Minggu (23/2/2020) silam.
Akhirnya banyak orang yang sadar bahwa di negara
yang katanya kaya akan sumber daya alam ini masih
ada orang yang kesusahan untuk mencari makan.
Bahkan hanya untuk sesuap nasi pengganjal perut yang
lapar.
Ketiga anak malang ini berasal dari Desa Muara Tais II,
Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli
Berdasarkan laporan MedanMerdeka, ketiga kakak
beradik anak ini hampir tiap hari makan sabun untuk
mengganjal perut mereka yang lapar.
Ketiga anak ini memiliki ayah, namanya Rosul (45).
Namun sang ayah hanyalah buruh tani biasa. Dia baru
memiliki uang jika ada orang yang menggunakan
jasanya untuk mengolah tanah atau membersihkan
kebun. Jika tidak berarti tidak ada uang yang diperoleh.
Sedang sang ibu dari ketiga anak ini pergi meninggalkan
mereka. kabarnya sang ibu menikah lagi dengan lelaki
lain.
Akibat jarang memperoleh makanan yang bergizi tubuh
ketiga anak ini kurus. Selain kurus wajah mereka mulai
menguning tanda tak sehat. Meski demikian, sang
kakak, Novri tetap bersemangat menjaga dan merawat
adik-adiknya.
Selain kurus, wajanya juga mulai tampak menguning,'
tulis MedanMerdeka.
Menurut keterangan warga, perihal kebiasaan memakan
sabun tersebut sudah lama dilakukan oleh ketiga anak
kecil yang malang tersebut.
Warga sudah sering melarang. Namun apa daya, perut
mereka lapar. Mau tak mau mereka memakan sabun
untuk mengganjal perut mereka.
Sang nenek mengakui hal tersebut. Namun ia
menuturkan tak bisa berbuat apa-apa lantaran tak
memunyai penghasilan.
Warga memang sering membantu sang nenek dan
ketiga cucunya tersebut. Namun bantuan dari warga
Sang nenek Soriani hanya berharap pemerintah
setempat mau membantu mereka agar cucunya tak lagi
makan sabun dan bisa makan-makanan yang sehat dan
bergizi.
Dia mengklaim, tidak pernah mendapatkan bantuan
program keluarga harapan (PKH), kartu sehat, beras
raskin, bahkan program bantuan sekolah buat cucucucunya.
ruleinfo.com